Bandung (01/2). Apabila seseorang prajurit mengaplikasikan ajaran agama dengan baik apapun agamanya maka tentu morilnya akan terjaga dengan baik, unsur pimpinan mulai dari Komandan-komandan paling rendah untuk selalu memberikan contoh dan tauladan, memberikan arahan-arahan, memberikan santi aji kepada prajuritnya memberikan informasi-informasi kepada satuan bawah, jangan sampai menunggu perintah.

Demikianlah yang disampaikan Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Adrian Wattimena, selaku Inspektur Upacara pada Upacara Bendera Bulanan Korpaskhas yang berlangsung di Lapangan Merah Mako Korpaskhas, Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung, Senin (01/2).

Kepada seluruh prajurit Paskhas baik yang berdinas di Mako Korpaskhas dan Pusdiklat Paskhas harus dapat menjadi contoh dan teladan bagi prajurit-prajurit kita di lapangan, bahwa untuk menjadi prajurit yang tangguh bukan hanya mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai skill tetapi juga dapat kita tunjukkan dengan sikap berdasarkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI,  serta membina moril atau moral sesuai dengan kultur sebagai anak bangsa. Harapan Dankorpaskhas.

Kemampuan yang dimiliki prajurit harus dapat diimbangi di dalam perbuatan sehari-hari yang disebut sebagai disiplin prajurit. Disiplin adalah kepatuhan untuk melaksanakan semua aturan, peraturan ketentuan yang berlaku baik diawasi maupun tidak diawasi terutama yang tidak diawasi namanya disiplin murni itulah namanya prajurit kesatria. Jiwa nasionalisme, jiwa patriotisme sebagai prajurit TNI secara umum dan sebagai prajurit Komando sebagai unsur tambahan spesialisasi yang menjadi kekuatan moril kita sehingga kita harus lebih baik. Tegasnya.

Berkaitan dengan perkembangan lingkungan global terutama perkembangan isu dari luar negeri sangat berdampak secara langsung  terhadap situasi dalam negeri, seperti terjadinya aksi-aksi dari kelompok radikal yang  terjadi di timur tengah begitu pula dengan aksi terorisme baru-baru ini yang terjadi di Jakarta. Semua itu mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan kita baik sebagai aparat Negara maupun sebagai warga masyarakat. Tutur Dankorpaskhas.

Dankorpaskhas menegaskan, aksi yang dilakukan gerakan-gerakan radikal di Indonesia tidak bisa ditolerir Negara dan undang-undang. Seluruh prajurit dalam menghadapi kondisi tersebut harus kuat dan jeli melihat lingkungan kita sehingga pengaruh-pengaruh akan terjadinya aksi terorisme di lingkungan kita dapat dengan segera kita atasi.

Lakukan pengawasan melekat terhadap anak dan keluarga terutama dalam menggunakan fasilitas internet serta pergaulan di luar sekolah. Sebagai orang tua harus terus melakukan serta memantau apa yang dilakukan keluarga jangan sampai karena kurangnya pengawasan timbulnya hal-hal yang tidak diharapkan, ini berlaku kepada seluruh prajurit Paskhas mulai dari sabang sampai merauke.

Dengan mempelajari beberapa kejadian, lebih dipengaruhi karena lingkungan. Kita harus dapat memilih dan memilah apa yang yang terbaik dan tidak perlu kita perbuat, kepada Komandan satuan agar terus meningkatkan jam komandan untuk menekan terjadi tingkat pelanggaran prajurit. Penekanan Dankorpaskhas.

Menyangkut pelaksanaan tugas, Korpaskhas sedang melakukan yang terbaik dalam menuju suatu perubahan kearah yang lebih baik, dan melalui Kementerian Pertahanan terus melakukan upaya-upaya untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan Korpaskhas dalam kita memajukan organisasi ini, karena keinginan Korpaskhas mendapat respon positif. Berkaitan dengan Korpaskhas kedepan, keterlibatan seluruh prajurit Paskhas dalam menata organisasi baik itu peralatan dan kebutuhan alutsista lainnya pada tahun-tahun berikutnya akan terpenuhi secara bertahap. Tambah Dankorpaskhas.

/* */