(Puspen TNI).  Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, menyampaikan ceramah tentang â€œPeran Da’i Dalam Mengatasi Ancaman dan Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas”, kepada 300 peserta Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Ikadi (Ikatan Da’i Indonesia), di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Jum’at (12/2/2016).

Musyawarah Nasional ke-2 Ikadi dengan tema â€œMengokohkan Dakwah Menuju Bangsa Berkarakter Islam Rahmatan Lil’Alamin”,  akan berlangsung selama 3 (tiga) hari, diikuti dari 32 Provinsi Pengurus Daerah.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam ceramahnya menyampaikan bahwa, banyak cara yang dilakukan negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia, salah satu cara yaitu dengan membuat Proxy War. Saat ini sudah terasa adanya Proxy War dan kita harus waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Caranya dengan menguasai media di Indonesia dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan.

“Saat ini, ancaman bangsa Indonesia adalah melalui Proxy War tersebut yaitu perang melalui berbangsa dan bernegara, khususnya perang melalui berbagai kehidupan berkeluarga,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Sementara itu terkait pergeseran peta konflik dunia pada masa depanJenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan, di prediksi seiring dengan habisnya sumber energi fosil, konflik  yang terjadi berlatar belakang penguasaan energi fosil, maka konflik masa depan akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih dan energi hayati yang semuanya berada satu lokasi yaitu di daerah ekuator. Dihadapkan pada kondisi geografis Indonesia yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan alamnya maka Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan.

“Agar Indonesia ke depan tidak memburuk karena kehabisan sumber energi hayati, pangan, sumber air, maka harus adanya revolusi mental dengan menjalankan dan mengamalkan Pancasila dari sila pertama sampai kelima dengan benar, berdemokrasi sesuai dengan Pancasila maka kemakmuran dan keadilan akan bisa terwujud di Indonesia”, tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan, kita semua harus memahami apa sebenarnya ancaman bangsa Indonesia kedepan. Hal ini penting untuk memberikan warning bagi kita semua, bahwa kedepan bangsa ini seperti apa. “Yang ditakuti oleh negara-negara lain itu bukan tentaranya tapi rakyatnya, karena apabila rakyatnya bersatu maka akan menjadi kekuatan yang besar bagi suatu Negara,” katanya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa dimasa yang akan datang bangsa Indonesia menghadapi ancaman yang berat, yaitu membludaknya jumlah penduduk dunia dimana saat ini jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 milliar jiwa. Dalam penelitian idealnya, bumi ini hanya mampu menghidupi 3-4 milliar penduduk. “Dengan semakin membludaknya jumlah pertumbuhan penduduk dan habisnya cadangan energi minyak bumi  pada tahun 2043, maka akan menyebabkan krisis pangan dunia”, ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penekanan dalam rangka menghadapi ancaman ke depan yang semakin nyata dan perlu diantispasi sejak dini, yaitu mengharapkan peran para Da’i sebagai pemersatu dan menyiapkan mental bangsa. “Dakwah hendaknya diarahkan untuk membela bangsa dengan membangun iman umat,  membangun pribadi yang sholeh secara vertikal dan sholeh secara sosial, memelihara toleransi antar umat beragama, mengirim para Da’i Ikadi ke desa-desa terpencil untuk mengajak masyarakat berbuat baik dan mencegah kemungkaran,” tegasnya.

Mengakhiri ceramahnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak para Da’i, untuk bekerja bersama-sama guna kemajuan dan kejayaan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

/* */