Bandung.        Korpaskhas TNI Angkatan Udara yang juga dikenal sebagai pasukan Baret Jingga lahir pada tanggal 17 Oktober 1947, ditandai dengan peristiwa heroik penerjunan 13 pasukan payung di desa Sambi Kotawaringin Kalimantan Tengah. Penerjunan waktu itu bertujuan untuk mengobarkan semangat dan sekaligus membantu perjuangan rakyat Kalimantan dalam mengusir penjajah Belanda yang masih bercokol di bumi Kalimantan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI IB. Putu Dunia dalam sambutannya pada Upacara HUT ke-66 dan Validasi Organisasi Korpaskhas  yang berlangsung di lapangan merah Mako Korpaskhas, Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung (17/10).

Perjuangan dan pengabdian Korpaskhas dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, terus berlanjut seiring dengan tuntutan tugas Angkatan Udara sebagai kekuatan pertahanan negara di udara. Pada era perang kemerdekaan, operasi militer perang yang dilakukan Korpaskhas telah banyak memberikan andil dalam menyatukan kembali wilayah kedaulatan NKRI dari cengkeraman penjajah.  Demikian juga dalam era setelah kemerdekaan, pada operasi militer selain perang, Korpaskhas senantiasa aktif  berkiprah dalam berbagai medan penugasan, seperti memberikan bantuan dan pertolongan, penanggulangan bencana alam,  bantuan kemanusiaan untuk gempa serta pertolongan terhadap pesawat yang mengalami musibah.  Untuk itu dalam rencana gelar operasi, Korpaskhas harus dapat mengambil tindakan cepat  dan keputusan cermat sehingga tenaga dan bantuan yang diberikan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang tertimpa musibah. Tegasnya.

Kasau meminta agar beragam penugasan yang telah dilaksanakan Korpaskhas selama ini, dapat menjadi bekal pengalaman bagi prajurit Korpaskhas dalam meningkatkan dan mengembangkan kekuatan dan kemampuannya,  baik secara individu maupun satuan di masa kini maupun dimasa depan. Dengan bekal pengalaman penugasan tersebut, kita optimis Korpaskhas akan terus  tumbuh dan berkembang sebagai salah satu pasukan  andalan dan kebanggaan TNI Angkatan Udara, dan sekaligus dipercaya menjadi kekuatan pemukul Angkatan Udara di darat dengan ciri khas matra udara yang berbeda dengan pasukan lainnya.  

Kasau juga berharap militansi, semangat, motivasi, dedikasi, dan profesionalisme prajurit Paskhas tetap eksis sebagai salah satu satuan tempur Angkatan Udara, sebagaimana eksisnya satuan tempur udara dalam mengawal, menegakkan serta mengamankan keutuhan wilayah NKRI di udara. 

Maka sangatlah tepat pada upacara HUT ke-66 Korpaskhas dan Validasi Organisasi Korpaskhas mengambil tema ”Dengan Profesionalisme, Motivasi dan Dedikasi yang tinggi, Korpaskhas siap mendukung tugas-tugas TNI Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan negara demi keutuhan  NKRI”. Tambahnya.

Saat ini Korpaskhas memiliki empat kemampuan, yaitu Kemampuan Pertempuran Darat meliputi Operasi Pertahanan Pangkalan, Alutsista, Instalasi TNI Angkatan Udara serta Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara.  Kemampuan Matra udara meliputi Pengendali Tempur, Pengendalian Pangkalan, SAR Tempur dan Jumping Master. Kemampuan Pertahanan Udara meliputi Taktik dan Teknik Pertahanan Udara Titik serta Kemampuan Khusus meliputi Intelijen, Aksi Khusus Penanggulangan Terror dan Bantuan Teknik Khusus.

Guna mengoptimalkan pelaksanaan tugas Korpaskhas, khususnya yang terkait dengan tugas-tugas TNI, telah diterbitkan Perpang TNI nomor 2 tahun 2013 dan Perkasau Nomor 6 tahun 2013 yang ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Kasau Nomor Kep/527/IX/2013 tanggal 10 September 2013 tentang validasi organisasi dan regrouping Satuan Korpaskhas.  Sesuai validasi organisasi dan regrouping tersebut, telah ditetapkan adanya 14 satuan yang berubah struktur, nama, peningkatan status organisasi dan pembentukan 9 satuan baru dalam jajaran Korpaskhas.

Diakhir sambutannya Kasau menekankan Pertama,  Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pegang teguh dan amalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI sebagai landasan  moral  prajurit dalam setiap pelaksanaan tugas. Kedua,  Tegakkan disiplin, dedikasi dan loyalitas serta pahami semua ketentuan dan aturan yang berlaku, pada setiap pelaksanaan latihan maupun operasi, agar tugas maupun keselamatan kerja dapat dicapai. Ketiga, Pelihara dan tingkatkan terus profesionalisme sebagai pasukan komando khas matra udara, agar militansi dan soliditas prajurit dapat diwujudkan, sehingga akan mengantar para prajurit mampu menyelesaiakan setiap tugas dengan cepat dan tepat. Keempat, Budayakan latihan dan penugasan sebagai suatu kebutuhan, kehormatan, kebangaan, sekaligus kesejahteraan, agar ”sense of combatan” senantiasa terpelihara dalam diri setiap prajurit.  Kelima, Pelihara dan tingkatkan kesiapan alutsista, alat peralatan, sarana dan prasarana serta  sistem dan prosedur yang mendukung terjaminnya tingkat kesiapan operasional satuan. Keenam, Laksanakan setiap tugas yang dipercayakan kepada Korpaskhas dengan rasa ikhlas, berpikir cerdas, bekerja keras dan tuntas. 

Setelah pelaksanaan upacara Hut dan pengukuhan satuan-satuan Paskhas, dilaksanakan defile pasukan, kendaraan dan defile alutsista yang saat ini digunakan satuan jajaran Korpaskhas.

Acara ini dihadiri oleh para pejabat tinggi TNI terutama yang telah diangkat menjadi Warga Kehormatan Korpaskhas dan juga para mantan Dankorpaskhas serta sesepuh Korpaskhas.

/* */