Tradisi pelepasan purna bhakti (pensiun) yang dilaksanakan oleh Batalyon 463 Paskhas sangat bermakna positif bagi prajurit yang pensiun, tapi bagi sebagian prajurit apresiasi negatif sangat menakutkan. Namun, tidak bagi prajurit baret jingga yang telah mengabdikan diri 33 tahun melalui TNI Angkatan Udara. Karena purna bhakti pensiun bukan akhir segala-galanya.
Sebanyak 3 personel Batalyon 463 Paskhas setelah 33 tahun mengabdikan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia secara resmi dilepas oleh Komandan Batalyon 463 Paskhas Letkol Psk Roosen L. Sinaga, karena telah memasuki purna tugas di Batalyon 463 Paskhas. Senin (1/04).
Dalam sambutannya, Danyon 463 Paskhas Letkol Psk Roosen L. Sinaga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas segala pengabdian di Batalyon 463 Paskhas dan berharap setelah purna tugas agar tetap menjaga nama baik Korp “Baret Jingga†khususnya, TNI Angkatan Udara pada umumnya.
Lebih lanjut Danyon berharap agar setelah menjadi purnawirawan segera bergabung menjadi anggota “Paguyuban Purnawirawan Baret Jingga†dan Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara (PPAU). Sehingga terjalin ajang tali silaturahmi antara sesama Paguyuban purnawirawan Baret Jingga dan purnawirawan TNI Angkatan Udara.
Tradisi pelepasan purnawirawan ini merupakan agenda rutin bagi prajurit yang akan purna bhakti/pensiun, sekaligus sebagai bentuk penghargaan dari seluruh prajurit Batalyon 463 Paskhas terhadap mereka yang telah purna bhakti, ungkap Danyon.
Sebagai wujud tali asih, Letkol Psk Roosen L. Sinaga mewakili Batalyon 463 Paskhas menyerahkan cindera hati kepada 3 personel Batalyon 463 Paskhas yang purna tugas yaitu Peltu Edy Suyono, Pelda Suprapto dan Serma Sutoyo.