Jakarta (1/6/24). Sekelompok Sparatis dengan Persenjataan lengkap berusaha menguasai Bandara Lanud Halim Perdana Kusuma, Kelompok Sparatis ini memberikan ancaman dan gangguan terhadap Petugas Bandara dan Masyarakat sekitar, dikarenakan Kelompok Separatis ini berusaha untuk menggagalkan rencana kedatangan presiden RI kembali ke Jakarta dan Merebut Bandara Halim Perdana Kusuma.
Atas dasar Perintah Komando atas dan kesiapan operasi yang dimiliki, maka secara cepat dan penuh perhitungan, Batalyon Komando 467 Wing Komando I Kopasgat mengerahkan kekuatan kompi tempur darat untuk menetralisir aksi penguasaan dan perebutan Bandara dari kelompok Sparatis pengacau keamanan NKRI dengan menggunakan taktik pertempuran OP3U yang di pimpin langsung Oleh Danyonko 467 Kopasgat Letkol Pas Binsar Setiadi Purba, S.H. sebagai Komandan Batalyon Perebutan Pertahanan Pangkalan.
Skenario Latihan ini merupakan cerminan tingkat kesiapan operasional Satuan Jajaran Wing Komando I Kopasgat dalam menghadapi tugas serupa di masa mendatang. Latihan ini merupakan bentuk kegiatan pembinaan dan latihan bagi prajurit Kopasgat jajaran Wingko I Kopasgat yang dilaksanakan dalam menjamin kesiapan satuan untuk dioperasikan dimanapun dan kapanpun.
Bertempat di Lapangan Wing Komando I Kopasgat, pelaksanaan Apel Gelar Hardha Marutha I TA 2024 oleh seluruh satuan jajaran Wing Komando I Kopasgat baik di Jakarta maupun luar Jakarta menggelar Alutsista serta Kekuatan Personel dan Materilnya untuk menyambut Latihan Matra Udara I yang disambung dengan Manuver Lapangan (Manlap) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Apel gelar yang dipimpin oleh Danwingko I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange, S.E., M.M.,CHRMP., sebagai Inspektur Upacara (Irup) serta Letkol Pas Binsar Setiadi Purba, S.H. sebagai Komandan Perebut dan Pertahanan Pangkalan I (Danyonbuthanlan I) memimpin pasukan yang terdiri dari tiga kompi senapan, satu kompi bantuan, dan satu ton mekanis.
Dalam amanatnya, Danwingko I Kopasgat mengatakan bahwa pelaksanaan latihan Hardha Maruta I ini bertujuan meningkatkan kesiapan operasi di daerah rawan, dan mampu menghadapi ancaman terhadap keutuhan NKRI, serta merupakan momen penting dalam pengembangan kepemimpinan lapangan para Komandan satuan dalam melaksanakan tugas.