Makasar. Pasca pelaksanaan KTT APEC 2013 di Bali diperoleh informasi bahwa terdapat organisasi masyarakat yang tidak puas dengan hasil yang diputuskan. Dengan berbagai tuntutan mereka mengorganisir demonstrasi menolak hasil keputusan KTT APEC. Bandara Sultan Hasanudin merupakan salah satu sasaran bagi demonstran untuk menyampaikan aspirasinya.
Prajurit Batalyon Komando 466 Paskhas dipimpin oleh Lettu Psk Suez pasukan PHH Yonko 466 bersama-sama dengan prajurit Lanud Sultan Hasanudin segera bergerak menuju ke pintu gerbang bandara menghambat gerak maju para demonstran.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat latihan gabungan Yonko 466 Paskhas bersama Lanud Hassanudin. Baru-baru ini.
Mengedepankan negosiasi dan tindakan persuasif dalam menghadapi massa, namun massa tidak mengindahkan peringatan yang telah diberikan. Tak terelakkan lagi, tindakan anarkis berupa sumpah serapah dan pelemparan kepada petugas dilakukan oleh demonstran. Water canon dari mobil PK diarahkan kepada demonstran untuk memecah konsentrasi berkumpul. Pasukan PHH bergerak maju untuk membubarkan demonstran dan berupaya untuk menangkap provokator. Pada akhirnya situasi dapat dikendalikan dan provokator diamankan dan diserahkan kepada kepolisian untuk proses lebih lanjut.
Merebut dan mempertahankan objek vital TNI Angkatan Udara dalam penyelenggaraan operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP) yang diperintahkan oleh komando atas merupakan fungsi operasi Batalyon Komando sesuai dengan peraturan Kepala Staf Angkatan Udara nomor 13 tahun 2013 yang harus kita bina dan tingkatkan, demikian kata Danyonko 466 Paskhas.